Senin, 06 November 2017

Puisi dan Penyatuan dengan Cerita




Dunia itu seperti sesuatu yang tak dapat diraba ketika kita tak bisa memahami suara-suaranya. Berpuisi adalah cara lain untuk mengasah diri melalui keabstrakan kata yang indah, dan memperpadat suatu cerita dalam satu larik.
Sesekali kami warga KNA berpuisi untuk sekadar menghilangkan penat pikir dan kesenangan yang membuat lupa bercerita. Bukan untuk berpindah keteguhan diri dalam mengedepankan cerita pendek, tapi sekadar kreasi, karena puisi bagian dari sastra. Tentu semua tahu akan hal itu.

Sebuah puisi merupakan karakter dari si pembuatnya. Walau tak ada kata atau istilah yang tepat tentang pencarian karakter, karena karakter itu diciptakan bukan dicari. Tak ayal, para pendekar dan kiai yang maqamnya tinggi, kala diamnya mereka berpuisi. Puisi-puisi besar dalam islam dinamakan nadhaman. Puisi-puisi di indonesia lebih dikenal dengan sair, walau pantun dan sejenisnya juga bagian dari puisi karena menyimpan rima dan kata yang indah.

Baiklah, karena warga KNA tak bisa mengeksplore habis-habisan kata-kata indah dalam sebuah cerita, maka warga KNA mencoba berpuisi sebagai pelampiasan hasrat berkata-kata. Silakan disimak.[]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar