TB: Heydims
Jika
omongan hanya sekadar omongan, kenapa ada orang yang merasa tersanjung ketika
dipuji? Bukankah pujian hanya sekadar omongan? Hanya sekadar kata-kata yang
keluar dari mulut manusia? Dan kalau omongan hanya sekadar omongan, kenapa ada
orang yang merasa sakit hati, bahkan sampai menangis ketika dihina dan dimaki?
Bukankah omongan hanyalah sekadar kata-kata yang diucapkan oleh mulut? Kenapa? Karena
kita berbicara kepada manusia yang memiliki pendengaran, manusia yang mempunyai
akal dan pikiran, dan manusia yang memiliki hati serta perasaan. Bukan seperti
batu yang jika kita caci dan kita maki tidak akan merasakan apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar