TB: Evaiefutz
Terkadang
hati merasa kecewa saat apa yang diharapkan tak bisa terpenuhi, dan begitu pula
dengan ucapan yang membuat suasana begitu membingungkan. Maksud hati memeluk
gunung, apa daya. Namun, walaupun merasa kecewa, rasa rindu pun tetap melekat
di relung hatiku. Malam. Ya, malam mulai menyapa dengan kegelapannya, bagaikan
api dalam sekam. Ingin kuterlelap walau sekejap saja, untuk menghilangkan kerinduan
ini, sudah kucoba namun tak terkendali. Mencari cara lain. Dan, ternyata. Nah!
Saat alunan musik terdengar merdu di kuping ini, yang memang sudah kusiapkan
untuk mendengarkan, hingga membawaku terlelap, terdapat mimpi yang begitu
nyata. Nyata, seorang lelaki yang membelai lalu mengelus-ngelus kepalaku. Iya,
dialah yang selalu hadir dalam mimpi nyataku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar